Postingan

Sebuah Kisah Ketika Allah 'Malu' Menyiksa Hamba Pendosa-Nya

Ada kisah menarik, tentang bagaimana Allah -dengan tanda kutip: malu, untuk menyiksa hambaNya di alam kubur. Diceritakan dalam Tafsir Ar Razi, suatu ketika Nabi Isa As berjalan menuju suatu tujuan. Di tengah perjalanan, beliau melewati sebuah pemakaman. Di komplek pemakaman itu Nabi Isa As menyaksikan para malaikat adzab sedang menyiksa seorang mayit di satu kuburan. Api berkobar membahana, kuburan sudah seperti jurang neraka. Melihatnya, Nabi Isa pun memaklumi, sebab siksa kubur atas ahli maksiat memang nyata adanya. Beliau pun melanjutkan perjalanannya. Sesampainya Nabi Isa di tempat tujuan, dan beliau tuntas menyelesaikan urusannya di sana, Nabi Isa As pun kembali pulang. Rute jalan yang dilewati sama seperti jalan berangkat. Namun, ketika melewati komplek pemakaman itu lagi, Nabi Isa menjumpai kuburan si mayit berubah total 180 derajat. Kuburan yang tadinya penuh siksaan, tiba-tiba menjadi penuh kenikmatan. Yang semula gelap gulita menyeramkan, kini menjadi penuh cahaya yang teran...

Karena Jatuh Cinta, Seorang Begal Bertaubat dan Menjadi Ulama Besar

Berubah drastis. Dari kegelapan menuju terang benderang. Kehidupannya betul-betul berubah total 180 derajat. Adalah Fudheil bin Iyadh. Seorang begal atau perampok, bahkan pimpinannya, yang barangkali mirip Yakuza Jepang pada zamannya.  Di antara kota Abiward dan kota Marw (Merve/Margiana) sekitar antara Uzbekistan dan Iran saat ini, ada satu wilayah gurun yang ia kuasai. Tidaklah ada musafir yang lewat jalanan itu, apalagi di malam hari, kecuali ia rampok harta bawaannya. Jalanan ekstrem itu lantas terkenal dengan sebutan "Gurun Fudheil bin Iyadh".  Di tengah kesibukannya dalam aktivitas merampok, suatu ketika Fudheil melihat di hadapannya lewat seorang perempuan yang cantik. Wajahnya anggun, teduh dan menawan. Waktu terus berjalan, namun Fudheil makin hari makin dihantui rasa penasaran. Wajah perempuan itu terus berkelebat dalam pikirannya. Selalu terngiang-ngiang dalam bisik hatinya. Dan fix: Fudheil dimabuk cinta.  Dia pun berusaha menelusuri siapa sosok perempuan itu....

Ketika Abu Lahab Bergembira Atas Kelahiran Baginda Nabi

Adalah Baginda Nabi Muhammad Saw, manusia istimewa yang dijanjikan Tuhan. Dinanti-nantikan kelahirannya oleh manusia di penjuru jagat raya. Manusia sempurna secara fisik dan akhlaknya, sang juru selamat dan penegak keadilan di seluruh dunia. Taurat dan Injil pun juga turut menjanjikan kemunculannya. Malam kelahirannya banyak terjadi hal-hal yang luar biasa. Kota Mekkah yang semula gersang tiba-tiba menjadi subur tanahnya. Api abadi sesembahan kaum Majusi tiba-tiba padam setelah 1000 tahun lebih selalu menyala. Danau Sawa di Persia surut airnya hingga kering kerontang. Istana Kisra tergoncang, kekaisaran agung yang kerap berbuat zalim itu 14 balkon kastilnya roboh. Semua kejadian itu disadari banyak orang sebagai pertanda manusia agung telah dilahirkan. Sayyidah Aminah, ibunda Baginda Nabi, ketika melahirkan, melihat sinar cahaya yang keluar dari perutnya. Bayi yang baru ia lahirkan itu sangat tampan, bola matanya indah, lahir dalam keadaan sudah tersunat, bersujud, dan kepala bayi it...

Karena Tentukan Dukungan, Katak Dipuji, Cicak Dimurkai

Ada kisah menarik dari sejarah Nabi Ibrahim As. Ketika Nabi Ibrahim hendak dibakar oleh Raja Namrud yang dzalim, orang-orang beserta binatang berbondong-bondong ingin menonton kejadian itu secara langsung. Peristiwa ini sungguh dahsyat dan telah dipersiapkan sejak lama. Satu bulan lamanya Namrud dan masyarakatnya mengumpulkan kayu bakar. Menyiapkannya lalu menyalakannya, dan menjadi bara api terbesar dalam sejarah, yang tak bisa padam sampai tujuh hari lamanya. Katak yang mendengar kabar akan dibakarnya Nabi Ibrahim itu, lantas berlari menuju sungai. Hingga sampai di tepi sungai, ia julurkan lidahnya, ia jilat air sedikit demi sedikit lalu menyimpannya di mulutnya. Kembali ke lokasi eksekusi, katak mendekat ke tempat bara api yang menyala. Dengan serius, ia ludahkan air sungai simpanannya itu ke arah bara api. Cipratan air itu terpancar dari mulutnya, yang kemudian mengering di udara terkena panasnya hawa. Dikatakan pada katak itu, "wahai katak, apa yang kau lakukan?". Kat...

Idul Adha, Kurban dan Kisah Ketegaran Nabi Ibrahim As

Idul Adha bukan hari raya biasa. Idul Adha tak kalah besar dibanding hari raya Idul Fitri. Di momen Idul Adha ini setidaknya ada dua seremonial ibadah agung. Haji, dengan fenomena berkumpulnya jutaan manusia dari penjuru dunia di kota Mekkah. Dan kurban, dengan fenomena persembahan hewan ternak untuk disembelih lillahi ta'ala dan dagingnya dibagikan pada sesama. Dan dua ibadah agung ini oleh Islam diimplementasikan dari kisah agung Nabi Ibrahim As dan putranya, Nabi Ismail As. Ada pelajaran istimewa di balik kisah kurban. Kisah di mana Nabi Ibrahim diuji oleh Allah untuk menyembelih putra tersayangnya. Perintah ilahi itu datang melalui mimpi. Mulanya Nabi Ibrahim bimbang. Namun mimpi yang serupa selalu terulang dalam tidurnya hingga tiga kali. Mimpi para nabi adalah hal yang haq, adalah wahyu dari Allah. Tidurnya para nabi hanya tidur secara mata, bukan tidur hati. Nabi Ibrahim pun mantap dan meyakini kewahyuan mimpinya itu. Tentu ini ujian yang luar biasa berat. Nabi Ibrahim l...

Wajah Baru Dakwah di Era Digital

[Prolog] Waktu silih berganti. Zaman ke zaman terus berjalan begitu cepat. Pengetahuan dan sains modern kini berhasil melahirkan kecanggihan teknologi yang terus menerus berkembang dengan pesat. Perjalanan manusia menuju ke arah serba digital pun terasa secepat kilat. Detik ini, nyaris seluruh aktivitas dan pekerjaan manusia telah bergantung pada alat-alat praktis dengan teknologi yang canggih, cermat dan akurat. Sains dan teknologi menggiring umat manusia bertransformasi menuju era yang betul-betul baru. Era baru yang penuh inovasi dengan segala model lika-liku kehidupannya yang sama sekali tak pernah terbayangkan dan tak pernah terbesit sedikit pun di pikiran umat manusia pada era-era sebelumnya. Kini dunia telah mengenal teknologi digital berbasis internet yang membuat nyaris seluruh aktivitas para penghuninya tak terbataskan oleh ruang dan waktu. Dahulu kala, berkomunikasi antar dua orang yang berjauhan lokasi masih manual dengan cara surat-menyurat yang bisa memakan waktu berbul...

Ikhlas Belajar, Belajar Ikhlas dan Bagaimana Memanipulasi Niat

" Kalau niatmu mencari ilmu untuk bersaing, berbangga diri, mengalahkan kawan, dan mencari perhatian masyarakat, maka sebetulnya kau justru sedang berupaya merobohkan agama dan merugikan dirimu sendiri. Namun jika niat dan tekadmu murni karena Allah dan mencari petunjuk hidayah-Nya, maka berbahagialah, selama kau berjalan dan berjuang, sayap-sayap malaikat selalu menaungimu, dan jutaan ikan-ikan di laut senantiasa memintakan ampunan untukmu ". Teguran Imam Ghazali itu ada di halaman pertama. Bahkan masih di awal muqaddimah kitabnya yang berjudul Bidayatul Hidayah. Tanpa basa-basi. Langsung menampar para penuntut ilmu tepat di wajah mereka. Demi menyadarkan, dan membangunkan mereka dari tidur lelapnya. Meluruskan niat dalam mencari ilmu itu penting, dan memang sulit. Entah ilmu agama ataupun ilmu umum. Salah niat sedikit saja bisa mengubah hal istimewa menjadi tak berharga, dan hal mulia menjadi hina. Belajar di sekolah kejurusan, seperti multimedia, teknik mesin dan keper...