Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Kota Shibam, Kota dengan Arsitektur Gedung Paling Ajaib di Dunia

Gambar
Rihlah Hadramaut ied Adha 2016 [Bagian 2] Melanjutkan tulisan reportase rihlah sebelumnya, kali ini saya akan mengulas lebih detail lagi tentang salah satu kota destinasi rihlah Hadramaut hari Rabu pekan lalu (14/9), yakni kota Shibam. Kota ini terletak di jalur utama yang menghubungkan beberapa kota di provinsi Hadramaut, dari kota Tarim, Seiyun, Mukalla, sampai ke arah Sana'a, Ibukota Yaman. Saat melewati jalanan kota ini, di kanan-kiri jalur yang kita lewati terlihat tatanan kota bernuansa kuno semi modern yang menakjubkan. Puluhan gedung yang tingginya sampai 8 lantai, bahkan ada juga yang sampai belasan lantai, tertata rapi dan rapat dengan jarak yang sangat berdekatan. Dan yang paling ajaib adalah gedung-gedung pencakar langit tersebut ternyata arsitektur bangunannya hanya berbahan tanah liat yang dikeringkan saja. Sungguh luar biasa. Meski begitu, bangunan tersebut terbukti mampu bertahan kuat dan kokoh sejak berabad-abad lamanya. Tentu saja, model arsitektur warisan nen

[1] Rihlah Hadramaut ied Adha 2016

Gambar
[Bagian 1] Ziarah Makam Nabi, Para Wali dan Ulama Terkemuka di Hadramaut*. Hari Rabu dan Kamis kemarin (14-15/9), pelajar Indonesia mengisi liburan idul Adha 1437 H dengan tour rihlah ziarah Nabi, Wali dan para ulama provinsi Hadramaut. Rihlah dengan tiga bis yang dikomandoi oleh pengurus bidang dakwah Asosiasi Mahasiswa Indonesia (AMI) Al-Ahgaff ini dimulai dari kota Tarim sampai terakhir ke ujung kota Douan. Destinasi awal tentunya masih di sekeliling kota Tarim yang terkenal dengan kota seribu wali. Kemudian dilanjutkan menuju distrik Masileh, tepatnya di makam Al-Habib Abdullah Husein bin Thahir, pengarang kitab Sullam At-Taufiq yang banyak dipelajari di pesantren-pesantren Nusantara. Pada zaman Habib Abdullah bin Thahir ini, ada tujuh ulama pakar fiqih yang semuanya bernama Abdullah, yang kemudian dikenal dengan istilah Al-Abadilah As-Sab'ah (tujuh Abdullah). Destinasi selanjutnya ke distrik Taribeh, ziarah makam Imam Alawi bin Ubaidillah bin Imam Al-Muhajir. Beliau adalah

Senja Kota Tarim

Gambar
Senja Kota Tarim Tiap sore hari, kota Tarim, kota kecil seluas tiga kecamatan di Indonesia ini terlihat hidup dan ramai. Pancaran sinar matahari pun terlihat amat anggun, terbias indah di antara tebing-tebing wadi Hadramaut. Di saat seperti ini, udara musim panas tidak begitu panas, udara musim dingin pun tidak sedingin waktu pagi dan malam. Pasar ramai pembeli. Anak-anak muda main bola di lapangan, ada juga yang nongkrong di pinggir jalan dengan motor modifnya, dan anak-anak kecil asyik bermain mainan tradisional entah apa namanya. Di mag-ha (warkop), orang-orang sepuh sedang menikmati senja dengan segelas syahi halib (teh susu). Banyak juga santri-mahasiswa yang berjalan menuju pesantren tahfidz Al-Aydrus atau Ubadah dengan mulut yang berkomat-kamit melantunkan hafalannya. Syahdu sekali suasananya. Kota ini memperlihatkan keajaibannya saat adzan maghrib berkumandang. Sahut-sahutan suara adzan dari ratusan masjid amat menggema di antero kota, terpantul dari tebing sebelah utara dan