Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Jihad Perantau di Hari Lebaran

"Besok lebaran!", kata salah satu orang yang mendatangi jamaah masjid Baharmi. Yang sedang tarawih. Masih di rakaat ke delapan. Penetapan hilal idul fitri oleh kementerian Yaman memang agak lambat. Jam 8 malam baru diumumkan. Masjid-masjid Tarim yang jadwal salat isyanya di awal waktu, sudah menuntaskan tarawih saat kabar itu datang. Masyarakat Tarim gegap gempita. Ramai bahagia. Anak-anak kecil berlarian riang dan ceria. Masjid yang mulanya masih tarawih itu, akhirnya berhenti, lantas mengumandangkan takbiran. Penuh nuansa gembira. Kontras dengan suasana yang kami, para perantau, rasakan. "Aduh, besok udah lebaran aja, belum nyuci baju nih", kata temanku, dan aku mengangguk setuju. "Iya, aku juga. Berarti malam ini kudu nyuci, pagi harus kering", tambahku. Betul juga. Malam itu ruang jemuran asrama mendadak penuh. Teman-teman lagi ramai-ramainya mencuci pakaian buat besok lebaran. Memangnya tidak ada baju baru buat lebaran? Ah. Tidak ada budaya beli

Lebaran Istimewa Ala Ahli Tarim

Kemenangan itu telah datang. Setelah sebulan penuh berjuang melawan nafsu. Selama bulan Ramadhan yang penuh berkah nan syahdu. Idul Fitri kini tiba dengan muka berseri. Masyarakat Tarim membalasnya dengan senyuman berseri-seri. Namun ada juga raut kesedihan. Karena berpisahnya Ramadhan. Meski ia pasti datang kembali tahun depan. Tapi soal umur manusia, siapa gerangan yang berani memastikan? Malam tadi belum diketahui apakah 30 Ramadhan ataukah 1 Syawal. Tergantung rukyah hilal. Pada saat menjelang dan sesudah matahari tenggelam. Yang nanti jam 8 malam akan disahkan kementrian. Masjid-masjid Tarim yang jadwal isyanya di awal waktu, langsung melaksanakan tarawih. Sambil menunggu pengumuman. Ada yang sampai menuntaskan tarawih-witirnya seperti masjid Sulton. Ada yang memang belum sama sekali. Ada yang di pertengahan tarawih, baru mendengar kabar pengumuman hilal Syawal. Seperti masjid Baharmi. Jamaah tarawih masih salat keempat atau rakaat ke-8, kabar itu datang. Penetapan hilal Syawal

R29: Dahsyatnya Puncak Khataman Masjid Al-Muhdhor Tarim

Tarim, 29 Ramadhan 1440 H Masjid Al-Muhdhor, masjid yang dinisbatkan pada Syekh Umar Al-Muhdhor, putra Syekh Abdurrahman Assegaff. Salah satu masjid paling dihormati dan dibanggakan masyarakat Tarim. Arsitekturnya berbahan baku tanah liat. Khas Hadhramaut. Desain tata letaknya seperti keumuman masjid kuno di Tarim. Berbentuk persegi. Dinding tebal. Tiang besar. Bagian depan masjid berupa ruangan beratap. Bagian tengah hingga ujung belakang dibiarkan terbuka tanpa atap. Yang sangat menakjubkan adalah menaranya. Menjulang tinggi. Berbentuk persegi dengan gaya piramida. Yang makin ke atas makin meruncing. Berbahan tanah liat dan jerami. Yang dinobatkan sebagai menara berbahan baku tanah liat tertinggi di dunia. Desain menaranya juga indah memukau. Dengan paduan seni ukir khas masjid Hadhramaut, dihias dengan lampu putih dan hijau di malam hari. Betul-betul menjadi ikon kebanggaan negeri Yaman, terkhususnya kota Tarim. Masjid Muhdhor ini tidak hanya menjadi lirikan para peziarah dan pel

R28: Zanbal Tarim, Makam yang Bersemayamkan Puluhan Ribu Wali

Tarim, 28 Ramadhan 1440 H Makam Zanbal Tarim. Tempat bersemayamnya para pemuka agama, para ulama, para wali, orang-orang saleh dan para habaib. Makam kuno berusia lebih seribu tahun. Yang hingga kini masih terus dipakai. Letaknya di distrik Khulaif. Dekat pusat kota Tarim. Posisinya berjajar saling berhadapan dengan dua komplek makam lain: makam Furait dan Akdar. Konon, dulu Zanbal dan dua komplek makam sampingnya itu adalah satu kesatuan wilayah makam yang luas. Lalu karena bertambah padatnya penduduk Tarim, hingga wilayah seberang barat Zanbal yang dulunya hanya perkebunan dan persawahan itu, akhirnya dibangun pemukiman warga. Tentu butuh jalan transportasi. Alhasil, satu makam luas ini terbagi menjadi tiga bagian yang dipisahkan dengan jalan tiga jalur. Jadilah: Zanbal, Furait dan Akdar. Dari kalangan sayyid keturunan Nabi, adalah Syekh Ali Kholi Qasam yang pertama dimakamkan di Zanbal ini. Pada tahun 521 H. Yang menurunkan setidaknya 70 marga habaib di seluruh dunia. Dan ribuan

R27: Pribadi Ahli Tarim yang Ramah dan Santun

Tarim, 27 Ramadhan 1440 H أتاكم أهل اليمن هم ألين قلوبا وأرق أفئدة ، الايمان يمان (والفقه يمان) والحكمة يمانية "Telah datang kepada kalian penduduk Yaman. Mereka orang paling lemah lembut hatinya, paling ramah perasaannya. Iman adalah Yaman (fiqih adalah Yaman) dan hikmah adalah Yaman". Hadits Rasulullah di atas cukup mewakili. Bahwa bangsa Yaman adalah bangsa yang santun dan ramah. Mudah menerima Islam. Dan gampang menguatkan iman mereka. Sejak dulu, hingga sekarang. Seperti tokoh teladan Islam, Sayyidina Uwais Al-Qarni dan Imam Abu Muslim Al-Khaulani. Di kalangan negeri-negeri Arab, Yaman termasuk bangsa yang lembut. Dan di Yaman sendiri, menurut pengamatanku, yang paling ramah adalah masyarakat Hadhramaut. Di kalangan Hadhramaut sendiri, yang paling ramah dan santun adalah ahli Tarim. Itu mudah terlihat dari bagaimana keseharian masyarakat Tarim. Hubungan antara orang tua dan anak. Sesama teman. Atau saling tak mengenal sekalipun. Sikap laku mereka sopan. Cara bicaran