Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Lelaki Ilham dari Surga

Gambar
Bagi para penikmat lagu slow, terlebih lagu-lagu yang liriknya mengandung nilai sastra, judul di atas mungkin cukup familiar dan tak asing lagi di telinga mereka. Iya, itu adalah judul salah satu lagu bernuansa puitis karya Ebiet G. Ade yang amat menggugah jiwa. Tiap kali mendengar lagu ini, seketika fikiranku langsung terarah pada sosok lelaki yang penuh inspirasi, yang terus memotivasiku tiap kali keadaan kurang bersemangat. Adalah dia, sosok lelaki yang lahir dari keluarga sederhana yang sangat menjunjung tinggi nilai keilmuan. Dia tumbuh besar di lingkungan santri yang relijius. Dalam hal keilmuan, ia tergolong paling unggul di kalangan kawan seusianya. Terbukti sejak usia yang terbilang amat muda, ia sudah diberi mandat untuk mengajar. Murid-murid yang ia ajar adalah kawan-kawan seusianya bahkan banyak juga yang lebih tua darinya. Ia terkenal mempunyai otak encer yang super jenius. Orang-orang menjulukinya: manusia dengan dua otak di kepala. Tampak dari keje

Peran Cendekiawan Muslim dalam Dunia Teknologi Modern

Gambar
Di era modern seperti saat ini, hampir semua keperluan manusia, apapun itu, baik pekerjaan berat maupun ringan serba diatasi dengan alat bantu teknologi. Namun sayangnya, kebanyakan dari alat-alat teknologi modern tersebut merupakan hasil karya buatan orang-orang nonmuslim yang secara tidak langsung memberi kesan bahwa orang-orang muslim saat ini berada dalam posisi terbelakang di bidang teknologi. Sampai pada akhirnya muncul banyak perkataan sinis yang cukup menyakiti hati umat Islam; "Umat islam jangan memakai teknologi modern, karena semuanya buatan orang kafir". Perkataan tersebut tentu tidak semerta-merta untuk melarang kita memakai teknologi, melainkan untuk mengolok-olok umat muslim dan juga Islam itu sendiri. Bahkan yang lebih tragis lagi adalah ketika ada seorang tokoh terpandang yang dengan lantang mengatakan bahwa Islam adalah penghalang kemajuan dunia. Perlu kiranya kita tengok dan buka lagi lembaran-lembar an sejarah, untuk menegaskan bahwa

Musim Dingin Kota Tarim dan Listrik Statis

Gambar
Kota Tarim adalah kota kecil yang terletak di provinsi Hadhramaut, Yaman. Di kota yang pada tahun 2010 dinobatkan oleh ISIESCO sebagai kota Pusat Peradaban Islam ini ada lebih dari 1000 pelajar Indonesia yang menimba ilmu. Wilayah ini hanya mempunyai dua musim, yakni panas dan dingin. Musim dingin masuk pada akhir bulan Oktober dan puncaknya berada pada kisaran akhir Desember dan sepanjang Januari. Di saat puncak musim dingin tiba, suhu pagi hari di kota ini bisa mencapai 2 derajat Celcius. Namun cuaca dinginnya berbeda dengan kebanyakan wilayah. Iklim udara musim dingin di kota ini terbilang cukup kering, tidak lembap dan sesejuk daerah pegunungan di Indonesia. Udara dingin ini bisa membuat kulit kita kering terutama bagian telapak kaki dan bibir pecah-pecah. Di daerah dengan persentase kelembapan yang amat minim itu kerap terjadi sengatan listrik statis. Artinya, kita akan sering merasakan kesetrum tiap kali memegang apapun yang berbahan logam. Itu terjadi kar