Postingan

Ketika Abu Lahab Bergembira Atas Kelahiran Baginda Nabi

Adalah Baginda Nabi Muhammad Saw, manusia istimewa yang dijanjikan Tuhan. Dinanti-nantikan kelahirannya oleh manusia di penjuru jagat raya. Manusia sempurna secara fisik dan akhlaknya, sang juru selamat dan penegak keadilan di seluruh dunia. Taurat dan Injil pun juga turut menjanjikan kemunculannya. Malam kelahirannya banyak terjadi hal-hal yang luar biasa. Kota Mekkah yang semula gersang tiba-tiba menjadi subur tanahnya. Api abadi sesembahan kaum Majusi tiba-tiba padam setelah 1000 tahun lebih selalu menyala. Danau Sawa di Persia surut airnya hingga kering kerontang. Istana Kisra tergoncang, kekaisaran agung yang kerap berbuat zalim itu 14 balkon kastilnya roboh. Semua kejadian itu disadari banyak orang sebagai pertanda manusia agung telah dilahirkan. Sayyidah Aminah, ibunda Baginda Nabi, ketika melahirkan, melihat sinar cahaya yang keluar dari perutnya. Bayi yang baru ia lahirkan itu sangat tampan, bola matanya indah, lahir dalam keadaan sudah tersunat, bersujud, dan kepala bayi it...

Karena Tentukan Dukungan, Katak Dipuji, Cicak Dimurkai

Ada kisah menarik dari sejarah Nabi Ibrahim As. Ketika Nabi Ibrahim hendak dibakar oleh Raja Namrud yang dzalim, orang-orang beserta binatang berbondong-bondong ingin menonton kejadian itu secara langsung. Peristiwa ini sungguh dahsyat dan telah dipersiapkan sejak lama. Satu bulan lamanya Namrud dan masyarakatnya mengumpulkan kayu bakar. Menyiapkannya lalu menyalakannya, dan menjadi bara api terbesar dalam sejarah, yang tak bisa padam sampai tujuh hari lamanya. Katak yang mendengar kabar akan dibakarnya Nabi Ibrahim itu, lantas berlari menuju sungai. Hingga sampai di tepi sungai, ia julurkan lidahnya, ia jilat air sedikit demi sedikit lalu menyimpannya di mulutnya. Kembali ke lokasi eksekusi, katak mendekat ke tempat bara api yang menyala. Dengan serius, ia ludahkan air sungai simpanannya itu ke arah bara api. Cipratan air itu terpancar dari mulutnya, yang kemudian mengering di udara terkena panasnya hawa. Dikatakan pada katak itu, "wahai katak, apa yang kau lakukan?". Kat...

Idul Adha, Kurban dan Kisah Ketegaran Nabi Ibrahim As

Idul Adha bukan hari raya biasa. Idul Adha tak kalah besar dibanding hari raya Idul Fitri. Di momen Idul Adha ini setidaknya ada dua seremonial ibadah agung. Haji, dengan fenomena berkumpulnya jutaan manusia dari penjuru dunia di kota Mekkah. Dan kurban, dengan fenomena persembahan hewan ternak untuk disembelih lillahi ta'ala dan dagingnya dibagikan pada sesama. Dan dua ibadah agung ini oleh Islam diimplementasikan dari kisah agung Nabi Ibrahim As dan putranya, Nabi Ismail As. Ada pelajaran istimewa di balik kisah kurban. Kisah di mana Nabi Ibrahim diuji oleh Allah untuk menyembelih putra tersayangnya. Perintah ilahi itu datang melalui mimpi. Mulanya Nabi Ibrahim bimbang. Namun mimpi yang serupa selalu terulang dalam tidurnya hingga tiga kali. Mimpi para nabi adalah hal yang haq, adalah wahyu dari Allah. Tidurnya para nabi hanya tidur secara mata, bukan tidur hati. Nabi Ibrahim pun mantap dan meyakini kewahyuan mimpinya itu. Tentu ini ujian yang luar biasa berat. Nabi Ibrahim l...

Wajah Baru Dakwah di Era Digital

[Prolog] Waktu silih berganti. Zaman ke zaman terus berjalan begitu cepat. Pengetahuan dan sains modern kini berhasil melahirkan kecanggihan teknologi yang terus menerus berkembang dengan pesat. Perjalanan manusia menuju ke arah serba digital pun terasa secepat kilat. Detik ini, nyaris seluruh aktivitas dan pekerjaan manusia telah bergantung pada alat-alat praktis dengan teknologi yang canggih, cermat dan akurat. Sains dan teknologi menggiring umat manusia bertransformasi menuju era yang betul-betul baru. Era baru yang penuh inovasi dengan segala model lika-liku kehidupannya yang sama sekali tak pernah terbayangkan dan tak pernah terbesit sedikit pun di pikiran umat manusia pada era-era sebelumnya. Kini dunia telah mengenal teknologi digital berbasis internet yang membuat nyaris seluruh aktivitas para penghuninya tak terbataskan oleh ruang dan waktu. Dahulu kala, berkomunikasi antar dua orang yang berjauhan lokasi masih manual dengan cara surat-menyurat yang bisa memakan waktu berbul...

Ikhlas Belajar, Belajar Ikhlas dan Bagaimana Memanipulasi Niat

" Kalau niatmu mencari ilmu untuk bersaing, berbangga diri, mengalahkan kawan, dan mencari perhatian masyarakat, maka sebetulnya kau justru sedang berupaya merobohkan agama dan merugikan dirimu sendiri. Namun jika niat dan tekadmu murni karena Allah dan mencari petunjuk hidayah-Nya, maka berbahagialah, selama kau berjalan dan berjuang, sayap-sayap malaikat selalu menaungimu, dan jutaan ikan-ikan di laut senantiasa memintakan ampunan untukmu ". Teguran Imam Ghazali itu ada di halaman pertama. Bahkan masih di awal muqaddimah kitabnya yang berjudul Bidayatul Hidayah. Tanpa basa-basi. Langsung menampar para penuntut ilmu tepat di wajah mereka. Demi menyadarkan, dan membangunkan mereka dari tidur lelapnya. Meluruskan niat dalam mencari ilmu itu penting, dan memang sulit. Entah ilmu agama ataupun ilmu umum. Salah niat sedikit saja bisa mengubah hal istimewa menjadi tak berharga, dan hal mulia menjadi hina. Belajar di sekolah kejurusan, seperti multimedia, teknik mesin dan keper...

Menjadi Wali, Cita-Cita Ahlu Tarim Sejak Usia Dini

Cita-cita berbeda dengan angan-angan. Cita-cita adalah titik target. Untuk mencapainya harus dengan rancangan, rencana, fokus tujuan dan usaha ekstra. Seorang yang bercita-cita, artinya dia memiliki target level yang harus ia capai, dan ia yakin akan berhasil meraihnya. Beda halnya dengan angan-angan. Hal mustahil, hal yang sulit tercapai, atau harapan yang tak dibarengi usaha dan keyakinan, masuk kategori angan-angan. Ia hanyalah bayangan. Tanpa tekad dan keseriusan, angan-angan hanyalah fatamorgana dan isapan jempol belaka. Anak kecil atau seusia remaja seringkali memiliki cita-cita hidup. Mereka yang bercita-cita, bukan sekedar berangan-angan, tentunya memiliki tekad kuat untuk mencapai tujuannya. Apapun jalannya, ia akan selalu berjuang melewati segala rintangannya. Bercita-cita menjadi dokter misalnya. Jika sejak usia SD seorang anak kecil ingin menjadi dokter, maka tentu pandangan hidupnya akan lebih jauh ke depan. Dia akan belajar bersungguh-sungguh. Menargetkan nilai yang ti...

Hikmah dan Falsafah di Balik Peristiwa Isra Mi'raj

18 bulan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah, tepatnya pada malam 27 Rajab, terjadi peristiwa agung dalam sejarah Islam. Adalah Isra dan Mikraj. Yakni perjalanan lintas negara dan lintas alam, yang dialami Nabi hanya dalam waktu satu malam. Isra adalah perjalanan Baginda Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram Makkah ke Masjid Al-Aqsa Palestina, dengan mengendarai Buroq, yaitu sejenis hewan tunggangan yang ukurannya lebih besar dari keledai, dan lebih kecil dari bagal. Tiap langkahnya adalah jarak sejauh mata memandang. Di masjid Al-Aqsa, Nabi Muhammad melakukan shalat dua rakaat. Beliau menjadi imam, dan seluruh para nabi menjadi makmumnya. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju langit pertama, kedua, ketiga dan seterusnya hingga sampai di Sidratul Muntaha yang disebut dengan peristiwa Mi’raj. Di saat Miraj itu, Nabi diperlihatkan perihal surga dan neraka, dan hal-hal yang tak pernah terlihat oleh mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terlintas di pikiran manusia...