NINJA versus TARZAN
*edisi malming :D
Zaman sekarang Hak Asasi Manusia (HAM) selalu diidentikkan dengan kebebasan. Kebebasan dikaitkan dengan keterbukaan. Dan "keterbukaan" yang paling nge-tren buat anak2 muda ya keterbukaan gaya "fried chicken", alias keterbukaan "paha-dada" hehe :D. Tapi yang sering terlupakan adalah, setiap ada "freedom of keterbukaan", maka tentu ada pula "freedom of ketertutupan". Iya kan? Nah pertanyaannya, jika keterbukaan dinilai sejalan dengan HAM, mengapa ketertutupan malah dipandang sebelah mata?
Misalkan, wanita yang mengumbar "faha-zaza"nya, kita dukung mati2an dengan dalih kebebasan berekspresi. Giliran ada wanita yang berhijab atau bercadar, kita bulli habis2an. Sok alim kek, sok paling islam kek, konservatif kek, fundamental kek, istri teroris kek, bla bla bla.. Padahal logikanya, kalau tiap wanita mempunyai hak untuk terbuka, pastinya dia punya hak untuk tertutup juga dong!
Harusnya kita hargai kebebasan wanita untuk bercadar. Apa salahnya coba? Saya yakin niatnya baik kok, cuma ingin terjaga dari hal2 negatif. Mereka yakin, di zaman modern ini berkerudung saja sepertinya tidak cukup. Buktinya, tidak sedikit lho wanita yang atasnya kerudung tapi bawahnya warung. Iya, tidak sedikit. Bahkan dari kalangan yang mengaku aktifis islam sendiri. Miris sekali bung.
Ada yang bilang, "Berhijab atau bercadar itu bukan budaya nusantara, kalo kamu bercadar mendingan kamu ke arab sana aja deh, kamu itu telah menistakan budaya sendiri!". Loh.. Loh.. Sebentar gan. Sepertinya Anda salah sasaran. Kita harus berfikir cerdas. Sejatinya justru berpakaian gaya "fried chicken" itu-lah yang lebih menistakan budaya kita. Disamping bukan budaya kita, gaya "fried chicken" itu jelas menistakan budaya ke-Indonesia-an yang notabene amat kental dengan nuansa ketimuran! Jika bercadar kita tolak, kenapa "fried chicken" kita biarkan?
Tapi wanita bercadar juga mesti harus faham substansi dari cadarnya. Salah satunya ya untuk terhindar dari hal2 negatif di depan lelaki yang bukan mahram. Namun beda halnya ketika melakukan transaksi muamalah, tentu tidak masalah jika cadarnya dibuka. Malah sebaiknya dibuka!
Nah, belum lama kemarin, ada sebuah Bank yang menerapkan peraturan kepada semua nasabah yang ingin menarik tunai di mesin ATM; wajib membuka penutup wajah. Itu benar. Bukan menistakan kebebasan bercadar kawan, bukan! Memang itulah aturan bercadar dalam transaksi muamalah, mestinya dibuka. Supaya antara kedua belah pihak tidak ada yang saling dirugikan.
Ada lagi yang bilang, "Islam itu tidak adil. Aurat lelaki hanya sebatas antara pusar sampai lutut. Sedangkan aurat wanita seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan. Itu diskriminasi. Gender lelaki-wanita harus disetarakan!". Hehehe kalo yg ngomong begituan laki-laki perlu kita curigai gan, pasti dia ada maunya, bahaya.. hehe adil itu tidak mesti harus sama gan. Ada porsinya masing2. Dari sudut cara pandang saja, pria itu beda loh dengan wanita.
Studi ilmiah mengatakan bahwa 50% bagian otak seorang pria berkutat pada birahi seks. Sedangkan otak wanita hanya 20% nya saja. Maka dari itu, seorang lelaki saat melihat cewek cantik dgn memakai pakaian indehoy yg super ketat, apalagi dengan fashion "fried chicken", dijamin dah 99% otaknya langsung ngeres. Ya kan ya kan? :D
Untuk itu, islam memerintahkan lelaki agar menundukkan pandangannya (ghaddul bashar). Tujuannya, agar nafsu seksualnya terkendalikan. Jika pandangan lelaki terkendalikan, maka persentase nafsu seks pun akan terkendalikan pula. Sebaliknya, semakin lelaki tidak menjaga pandangannya, semakin tak terkendalikan pula gairah nafsu seksualnya. Bisa jadi, yang semula hanya 50% bisa saja melonjak menjadi 99% bernafsu garang layaknya binatang!
Lain hanya dengan wanita, jikalau lelaki diharuskan menjaga pandangan, maka wanita juga diharuskan menjaga bagian tubuhnya. Jangan sampai harga diri seorang wanita terlecehkan sebab mengumbar aurat. Karena semakin tertutup seorang wanita, semakin tinggi pula harga dirinya. Ibarat kata, sebuah permen yang dibungkus kemasan pasti lebih mahal harganya dibanding permen yg dibiarkan terbuka.
Nah, jika wanita yg bercadar oleh mereka dianggap teroris, berarti sah2 saja dong wanita bergaya "fried chicken" dianggap pelacur? Jika wanita bercadar dikatain ninja, maka wanita berfashion "paha-dada" lebih cocok dikatain tarzan. Iya, tarzan betina yg hidup di negeri dongeng.
Sekian.
NB: Awas, hati2 kawan. Malam minggu kaya gini banyak tarzan berkeliaran. Kita doain aja semoga malam ini turun hujan! Aamien. :D
22 April 2016
Komentar
Posting Komentar