Syair Rambut Mulia Rasulullah Saw
ذِي شَعرَةٌ لَم يَبدُ أَجمَلُ لِيَا * مِنهَا لَدَيَّ فَائِقًا حُلِيَّا
Rambut muliamu ini tak pernah kulihat yang lebih indah darinya, bagiku ia unggul dari keindahan segala perhiasan
قَبَّلتُهَا بِالعِشقِ يَا خَلِيلِيَا * فَدَعهُ لِي يَشهَدُ لَا عَلَيَّا
Kucium rambut itu dengan penuh kerinduan wahai kekasihku, maka biarkan hal itu menjadi saksi baikku suatu saat, bukan saksi burukku
وَاللّهِ يَا بُختَ الَّذِي قَد لَقِيَا * بِأَحمَدٍ حِبِّي وَسِيدِ الأَتقِيَا
Demi Allah, sungguh beruntung orang yang telah berjumpa, dengan Muhammad Saw, kekasihku dan tuan para ahlu takwa
كَم مِن مُحِبٍّ تَاقَ حَتَّى يَبكِيَا * لِلبُعدِ مِنكَ عَاشِقًا بُكِيَّا
Betapa banyak para pecinta yang tak mampu menahan rindunya hingga ia menangis, karena jauh darimu, ia perindu sejati dan terus ia menangis
فَدَمعُ شَوقِي لَكَ شَاهِدٌ لِيَا * أَحيَى بِدُونِ خُلَّةٍ خَلِيَّا
Maka air mata rinduku ini padamu akan menjadi saksi, bahwa aku hidup sepi sendiri tanpa kekasih
هَا مُقعِدٌ وَهَائِمٌ فُؤَادِيَا * إِلاَّ إِذَا مَا كُنتَ أَنتَ الحَادِيَا
Rindu ini telah melumpuhkan, dan membuat linglung hatiku, kecuali jika engkau lah yang menjadi penuntunnya
وَوَحشَتِي اشتَدَّت فَلَا أُبَالِيَا * حَتَّى فَنَى مَعَهُ كُلُّ مَا لِيَا
Sungguh terus bertambah liar rasa ini, namun aku tak peduli, hingga semua yang kumiliki sirna bersamanya
مُبتَهِلاً دَعَوتُ أَن يُزَكِّيَا * حَتَّى أَصِيرَ مُحبِباً ذَكِيَّا
Dengan sepenuh hati aku berdoa agar Allah menyucikan hatiku, hingga aku berhasil menjadi seorang pecinta yang cerdas
يَارَبِّ بِالعِصمَةِ بَارِك فِيَّا * مَدَى حَيَاتِيَ بِقُربِ الأَصفِيَا
Oh Tuhanku, berkatilah semua hal yang ada padaku dengan sinambung penjagaanmu, sepanjang hidupku ini, dengan dekat para manusia berhati suci
حَتَّى تَوَفَّيتَنِيَ اغفِر ذَنبِيَا * فِي الجَنَّةِ اجمَع مَعَ صَحبِ الأَنبِيَا
Sampai Kau wafatkanku, maka ampuni semua dosaku, kumpulkan aku di surga bersama para sahabat Nabi-Mu. Amien.
كاتب الأرجوزة : عَزرَى حليم بن محمد مُنِير محيط
تريم، 2 أغسطس 2017
Azro Chalim,
Tarim, 2 Agustus 2017
=====
Foto : Mencium rambut Rasulullah Saw di tangan Habib Ali bin Abdul Qadir Al-Habsyi, cucu Imam Ali Al-Habsyi penulis maulid Simtuddurar, ketika acara ziarah akbar Nabi Hud As, 6 Mei 2017.
Maa sya Allah....لو كانت الشعر تهز القلوب فكيف برؤية المحبوب
BalasHapus