R01: Euforia Awal Ramadan Tarim

Euforia Awal Ramadan Tarim: Nyekar Makam Wali dan Dimulainya Azan Isya Sepanjang Malam

Tarim - Senin, 01 Ramadan 1440 H

Ramadhan telah tiba. Masyarakat Tarim menyambutnya dengan gegap gempita. Mulai dari anak kecil, remaja, hingga orang dewasa. Semua antusias dan penuh gairah. Para ulamanya 'turun gunung'. Mereka ajarkan bagaimana memperbarui niat dan tekad kuat. Selagi di bulan yang penuh karunia ini. Seperti yang dulu dicontohkan para salafus solihin, dalam memanfaatkan waktu seoptimal mungkin.

Tarim, kota yang kental dengan nuansa religinya, tampil makin indah dan istimewa. Di sini, penyambutan Ramadan diawali dengan tradisi nyekar. Yakni budaya ritual ziarah kubur menjelang Ramadan atau lebaran. Persis seperti budaya Nusantara. Kali ini di makam Zanbal. Sebuah makam terkenal yang di situ dikuburkan ribuan wali, para ulama dan habaib keturunan Nabi.

Kemarin sore banyak peziarah yang nyekar di Zanbal. Tepat di hari terakhir Sya'ban menjelang azan Ramadan berkumandang. Tapi saat itu tidak begitu ramai. Karena sebetulnya, momen nyekar 'massal' (ziarah akbar) masyarakat Tarim sudah dilaksanakan di hari Jumat pagi 28 Syaban lalu. Dipimpin langsung Grand Mufti Tarim, Habib Ali Masyhur bin Hafidz, ditemani adik beliau, Habib Umar bin Hafidz.

Runtutan ziarah akbar itu dimulai dari makam Zanbal: menziarahi Imam Faqih Muqaddam, Imam Abdurrahman Assegaff, Imam Abdullah Alaydrus, Imam Abdullah Alwi Al-Haddad dan punggawa-punggawa para sayyid lainnya yang disemayamkan disitu. Lanjut ke makam Furait. Yang lokasinya tepat di seberang makam Zanbal. Dikuburkan juga banyak para wali dan masyayikh. Hingga tujuan terakhir di makam Akdar.

Ketiga komplek makam itu (Zanbal, Furait dan Akdar), konon, dulunya adalah satu kawasan pemakaman yang luas. Yang di dalamnya disemayamkan ribuan kekasih Allah. Namun semenjak bertambah padatnya penduduk Tarim waktu itu, lantas di wilayah seberang makam yang mulanya persawahan dan perkebunan, didirikanlah rumah-rumah pemukiman warga. Yang kemudian perlu dibangunkan jalan.

Makam luas yang awalnya satu kesatuan itu, akhirnya terbagi menjadi tiga, Zanbal-Furait-Akdar, yang saat ini dipisahkan dengan jalan simpang tiga. Oleh karenanya, Habib Masyhur bin Hafidz pernah dawuh: saat kalian di jalan antara tiga makam itu, bacalah fatehah dan doa, jaga akhlak, jangan bicara kotor, ghibah, namimah dsb, karena di situ kalian berada di atas pusara ribuan para wali.

Hari-hari di bulan Ramadan kota Tarim ini banyak hal unik. Sangat terasa ketika malam pertamanya. Salah satunya: adzan isya dari ratusan masjid, yang sebelumnya biasa didengar secara serentak pukul 19.15-an, kini berubah drastis. Di waktu itu adzan hanya dilantunkan beberapa masjid saja. Hanya masjid yang jadwal shalat tarawehnya ada di awal waktu.

Iya. Jadwal salat jamaah taraweh di masjid-masjid Tarim cukup unik dan bervariasi. Ada yang di awal waktu isya. Ada yang di tengah, bahkan ada juga di akhir malam. Ada yang pukul 8 malam, pukul 9 malam, pukul 22.30, pukul 23.30,  pukul 00.30, hingga jadwal terakhir pada pukul 02.00 yang selesainya saat waktu sahur. Adzan isya di masjid-masjid itu ya sesuai jadwal jamaah tarawehnya. Misal jadwal taraweh pukul 00.30, maka azdan isyanya pukul 00.00 dini hari.

Sepanjang malam bulan Ramadan kota ini betul-betul hidup dan gegap gempita. Kesibukan sehari-hari yang biasa berlangsung di siang hari, saat Ramadan, jadwal itu berpindah ke malamnya. Mulai dari transaksi jual-beli di pasar maupun toko, sampai anak-anak kecil riang bermain bersama sebayanya. Namun lebih banyak lagi mereka yang mengoptimalkannya dengan ibadah. Itu semua ada di sepanjang malam. Dari awal, hingga dini hari menjelang sahur.

Sementara di pagi harinya, usai salat Dhuha, tiba waktu masyarakat Tarim beristirahat. Sampai menjelang dhuhur. Setelah salat jamaah dzuhur dilanjutkan lagi pengajian-pengajian rutin Ramadan yang tersebar di masjid-masjid atau pesantren, hingga sore menjelang buka puasa. Di Tarim ini, Ramadhan adalah bulan ibadah. Ibadah lagi. Dan penuh dengan ibadah. (Azro Rizmy)

Tarim, Senin, 6 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sanad Tertinggi di Muka Bumi

Pelafalan Huruf Shod yang Dulu Kukenal Ternyata Keliru

Karena Tentukan Dukungan, Katak Dipuji, Cicak Dimurkai