R25: Menengok Sejarah Kastil-Kastil Kuno Kota Tarim

Tarim, 25 Ramadhan 1440 H

Yaman, negeri yang menyimpan catatan sejarah dan peradaban yang menakjubkan. Salah satu bukti kongkritnya adalah gaya arsitektur bangunan yang hebat. Dengan bahan baku tanah liat. Menjulang tinggi, besar, megah dan gagah. Berusia ratusan bahkan ribuan tahun. Dan bertahan sampai saat ini. Bermacam-macam. Mulai dari kastil, masjid dan menaranya, maupun rumah penduduk biasa. Arsitekturnya khas tanah liat. Tak kan ditemukan gaya arsitektur elegan seperti ini selain di Yaman.

Kastil-kastil gagah dan megah sampai sekarang ini masih banyak dijumpai di Hadhramaut. Khususnya kota Tarim. Dengan arsitektur menakjubkan. Berbahan baku tanah liat. Besar dan megah. Bahkan ada yang sampai 6 lantai. Kuat dan kokoh, mampu bertahan hingga ratusan bahkan ribuan tahun.

Satu di antaranya adalah Kastil Renad. Kastil terbesar di Tarim. Lokasinya tepat berdampingan dengan masjid Jami' Tarim. Hanya selisih dua meter! Gagah dan megah. Juga tertua. Berdiri sejak era sebelum Islam. Berumur ribuan tahun. Menjadi simbol bahwa Yaman ini, atau Hadhramaut, atau Tarim lebih spesifiknya, adalah bangsa dengan masyarakat berpendidikan tinggi dan berperadaban yang maju.

Dalam catatan sejarah, kastil ini dulunya dipakai sebagai pusat pemerintahan. Namun ketika komunis berkuasa, kastil ini dijadikan markas para tentara milisi mereka. Sekaligus kantor para pekerja paksanya. Dan di kastil ini juga, Habib Muhammad bin Hafidz, ulama terkemuka Tarim, yang merupakan Ayahanda Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz, diculik, dan tak diketahui nasibnya hingga sekarang.

Tak ada yang tahu pastinya. Entah dibunuh, atau diasingkan. Tapi desas desusnya, adalah dibunuh. Bahkan ada versi mengatakan bahwa pembunuhan Habib Muhammad dilakukan komunis dengan cara yang sadis. Dijatuhkan ke dalam sumur yang dalam. Lalu dilemparkan 10 karung garam. Hingga wafat di dalamnya. Itu satu versi. Tapi belum dipastikan secara yakin bagaimana nasib beliau saat itu.

Kini kastil Renad masih berdiri dengan gagah. Sempat dipoles dan direnovasi kembali pada tahun 2010. Ketika Tarim dinobatkan ISIESCO sebagai kota pusat peradaban Islam Dunia. Yang kemudian hingga kini, kastil ini menjadi semacam museum dan gedung pusat kebudayaan Tarim.

Aku pernah memasuki kastil ini. Saat kunjungan ilmiah bersama Forum Lingkar Pena Yaman sekitar lima tahun yang lalu. Kisaran tahun 2014-2015. Bangunannya besar dan cukup luas. Dindingnya tebal. Tiangnya besar. Susunan ruangannya rumit. Ada juga lorong bawah tanah. Yang konon panjangnya hingga menerobos sampai ke luar kota Tarim. Dan sekali lagi, hal yang menakjubkan dari bagunan megah ini adalah arsitektur dan bahan bakunya dari tanah liat!

Masih ada banyak kastil-kastil lainnya di kota Tarim. Terutama kastil milik keluarga Al-Kaff. Keluarga habaib yang terkenal ilmu agamanya, sekaligus dengan kesuksesan bisnis raksasanya. Arsitekturnya mirip dengan kastil Renad. Berbahan baku tanah liat. Besar, megah dan gagah. Kokoh ratusan tahun. Namun kastil ini bukan untuk kerajaan maupun pemerintahan. 'Hanya' istana kecil untuk rumah tempat tinggal pribadi keluarga Al-Kaff.

Di zaman itu, keluarga Al-Kaff memang terkenal dengan kekayaannya yang melimpah. Hingga ada ungkapan mengatakan: sejauh apapun tembakan pistol, jatuhnya peluru tidak akan sampai ke ujung tanah milik keluarga Al-Kaff. Saking luas dan panjangnya.

Tentu selain kastil Al-Kaff masih banyak kastil-kastil lainnya. Yang menjadi rumah mewah kaum elite pada zaman itu. Hingga kini masih berdiri kokoh. Tapi ada juga yang mulai runtuh sebagian. Maklum, bahan bakunya hanya tanah liat. Dan memang, model arsitektuk tanah liat itulah yang dibangga-banggakan, dari dulu, sampai sekarang.

Dan hingga kini, masih banyak penduduk Hadhramaut, termasuk kota Tarim, masih membangun rumah-rumah mereka dengan bahan baku tanah liat. Besar, tinggi, dan bertingkat. Dengan dinding-dinding tebal. Meski model arsitekturnya tidak bergaya kastil.

Model seperti ini memang cocok untuk wilayah Hadhramaut. Ketika musim panas, tempat tinggal berdinding tebal berbahan baku tanah liat itu, ruangan dalamnya akan berasa dingin dan sejuk. Sebaliknya, saat musim dingin, di ruangannya menjadi berasa hangat.

Dan ini lah negeri Hadhramaut. Yang berjuluk negeri 'Handasat Al-Imarah At-Thiniyah Ad-Dokhmah', negeri arsitektur bangunan tanah liat yang gagah nan megah.

Azro Rizmy,
Tarim, Kamis, 30 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sanad Tertinggi di Muka Bumi

Karena Tentukan Dukungan, Katak Dipuji, Cicak Dimurkai

Pelafalan Huruf Shod yang Dulu Kukenal Ternyata Keliru